Library

Pertemuan Konsultasi Nasional Aliansi Anak dengan HIV Di Indonesia

Pada 11 Juli 2023, telah diadakan National Consultative Meeting ADHA berlokasi di Hotel Maia, Tanah Abang, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan peserta dari berbagai sektor mulai dari pemerintah, mitra pembangunan, LSM dalam isu HIV, isu Anak dan Isu Perempuan serta perwakilan orangtua dan caregiver.

Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk mengadakan pertemuan konsultatif nasional dengan pemangku kepentingan nasional yang terlibat dalam isu anak-anak yang hidup dengan HIV agar dapat mengatasi hambatan yang terjadi di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencapai target global 95-95-95 bagi kelompok perempuan, anak, dan remaja.

Secara spesifik, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini antara lain: (1) Menyusun dan menyepakati prioritas isu dan strategi intervensi yang akan dijalankan oleh Aliansi Nasional untuk Akhiri AIDS pada anak berdasarkan hasil pra-konsultatif meeting sebelumnya. (2) Mendiskusikan rencana aksi dan pembagian peran dari masing-masing pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan pada isu perempuan dan anak dengan HIV.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Dr Nida dari Subdit GIKIA Kementerian Kesehatan, Ibu Hasrifah Mewakili Direktur Rehsos Kemensos, Ibu Tina Boonto dari UNAIDS dan sambutan terakhir oleh  Bapak Imran selaku Direktur P2PM Kementerian kesehatan. 

Setelah Sambutan, kegiatan selanjutnya masuk ke dalam sesi Pemaparan mengenai latar belakang terbentuknya aliansi serta adanya 4 Pilar dalam Global Alliance sebagai acuan apa yang akan dilakukan pada Aliansi ini. Setelah sesi Pemaparan, masuk ke dalam sesi diskusi dan tanya jawab. 

Catatan yang berhasil oleh panitia kegiatan adalah, Aliansi dibentuk untuk dapat saling bersinergi dalam menjawab tantangan yang ada. Terdapat 3 isu prioritas yakni  ; Advokasi, Promosi dan Penyebarluasan Informasi, Community Empowerment. Dalam kegiatan ini juga para peserta mengidentifikasi kebutuhan, peran dan tanggung jawab, faktor pendukung, peluang dan hambatan, dari Aliansi yang beranggotakan setiap komunitas yang bergerak pada Issue terkait 

Pada sesi tanya jawab beberapa persoalan yang muncul diantaranya adalah dibutuhkan sosialisasi yang terus dapat dilakukan terutama kepada petugas layanan kesehatan terkait isu anak yang hidup dengan HIV, pentingnya mendorong ketersediaan dokter anak yang progresif dengan isu HIV, Pentingnya memberikan sosialisasi pemahaman mengenai PMK no 23 tahun 2022 karena, masih banyak layanan kesehatan yang belum memahaminya terutama pada konteks HIV pada remaja di bawah 18 tahun.  

Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai Jaminan kesehatan, dimana diharapkan kita dapat bersama – sama mendorong BPJS agar anak terinfeksi HIV yang baru lahir segera terdaftar dalam BPJS. Serta yang terakhir terdapat saran terkait bagaimana membuat strategi Fundraising untuk ADHA
Kegiatan ditutup dengan pernyataan dari Kementerian kesehatan yaitu bahwa masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dan juga diharapkan menunjukkan kemajuan yang progresif setelah melalui proses evaluasi, dan juga berharap bahwa semua anggota dapat mengisi kekosongan dan berkontribusi dalam mencapai tujuan dari Aliansi ini. UNAIDS dalam penutupan juga menambahkan informasi terkait open recruitment dan akan diadakan pertemuan bulanan yang dilakukan secara sukarela. UNAIDS sebagai salah satu mitra pembangunan mendukung kegiatan ini dan dapat turut berperan dalam  memobilisasi sumber daya. Pada kesimpulannya kiranya Aliansi yang terbentuk dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab isu prioritas dalam rangka menyelesaikan isu anak-anak yang hidup dengan HIV serta mengatasi hambatan yang terjadi di Indonesia

Share the Post:

Artikel terkait